Sunday, December 27, 2009

Surat Pada Seorang ayah


Awal bulan yang mmenyakitkan untukku… betapa aku harus menghadapi lagi kata-kata yang menyakitkan..begitu menyakitkanku… aku tahu maksud kata-kata itu, aku mungkin percaya pada orang yang salah..Ataukah semua ini memng salahku??


Ya Allah..!!! aku sudah tidak mengerti lagi cara apa yang mampu membuatnya menegrti perasaanku… aku kira hanya dia orang satu-satunya perduli padaku..aku kira Dia memberikan kepercayaan ini seutuhnya tapi kata-kata itu membuatku berpikir.. ia sudah muak dengan aku.. ia sudah lelah.. aku benar-benra lepas dari tali itu dan ia dengan rela nya melepasku begitu saja.. tanpa ia berpikir..betapa berharganya uluran itu padaku…ia tidak mengerti Ia benar-benar satu-satunya yang aku miliki sekarang…tanpa dia… apa yang bisa aku lakukan???


Akhirnya kau sadar… aku sekarang benar-benar sendiri… sendiri..tanpa siapa-siapa… aku yakin aku tidak akan mampu pak… tolong aku Tuhan… katakana padanya apa yang aku rasakan… dengan apapun aku akan lakukan asalkan ia bisa kembali lagi seperti ayahku yang dulu…



Tuhan… yakinkan ia aku aku rela.. aku rela melepas kebahagianku demi membahagiakannya… kenapa ia berpikiran bahwa aku begitu keras kepala..?? Bapak… aku mohon… jangan lepaskan aku..aku mohon…
Tuhan… apa yang harus aku korbankan lagi… aku bahagia bersamanya… tapi tanpa bapak??? Aku tidak mungkin bisa… Bapak adalah orang yang sangat aku sayangi TUHAN..!!! kenapa ia tega berucap seperti itu…???


Apakah aku masih putrinya asihkah aku dianggap itu?? Atau aku sudah tergantikan??? Sejak kepergianku??
Tuhan… aku tahu engkau akan menciptakan hati yang kuat dari semua serpihan ini…. Biarkan aku menatanya lagi…


Tuhan Hati ini sudah terlampau lelah… Jalan ini begitu berliku… Biarkan aku menyebranginya Tuhan… berikan pintu bahagia di ujung sana..

Berikan kesabaran padaku.. Tuhan..
Jangan kau biarkan aku terlena… biarkan aku tetap berjaga Tuhan… Luka kali ini benar-benar perih… aku tidak pernah tahu kapan sembuhnya… Ayah… aku tahu aku tidak sesempurna yang kau pinta…


Aku tidak sepintar yang kau mau..
Aku tidak sehebat yang kau inginkan..
Namun hati ini tetap mencintaimu…
Mulut ini tetap berdo’a untukmu…


Apa yang kau pinta Yah…??? Katakan padaku… akan aku lakukan ddemi melihat tawamu lagi… meski kau tak akan mengerti… ia juga begitu berharga untukku… pilihanku… jika katamu tidak tepat… Aku putrimu… Jalan hidupku kadng memang telah kau ataur di telapak tanganmu… Maafkan aku Pak.. Jika aku belum bisa mnjad putri kebangganmu.. Maafkan aku Pak.. Jika aku belum pernah bisa membuat Kegmbiraan di hatimu..


Awal desember'09

No comments: