Tuesday, April 13, 2010

SELEMBAR KERINDUAN

Malam ini entah kenapa tiba-tiba aku begitu rindu pada sosok itu, sosok yang selama bertahun-tahun ini tidak pernah aku terersit untuk merindukannya. Aku baru menyadari bahwa orang yang kita sayangi itu tidak akan pernah benar-benar meninggalkan kita, aku tahu tapi aku membutuhkan realisasinya.
Ditengah semua kedewasaan yang harus dijalani terkadang malah timbul keinginan seperti anak kecil di manja, diberi perhatian, diberikankasih sayang. Aku ingin bercerita, dimana sebenarnya manusia hidup itu mempunyai dua sisi yang harus ia jalani.
Seperti aku misalnya pekerjaanku menuntutku untuk menjadi seorang wanita tanggguh nan hebat, bukan wanita-wanita lembut yang cengeng, yang perlu digaris bawahi, cengeng. Anak kecil. Apa sih sebenarnya? Apakah setiap orang dewasa itu dituntut begitu konsen pada pekerjaannya, tidak perlukah ia mengisi hati yang lain itu?
Aku bersyukur diciptakan untuk menjadi orang yang lembut hatinya, hingga mudah menitikan air mata, namun air mata itu jatuh karena puncak kerinduan itu tak kunjung tergapaikan. Hati yang dalam ini hanya menyimpan harapan untuk menemuinya, lalu mengucap maaf yang entah ia masih mau memaafkannya atau tidak,
Rindu itu datang ketika berbagai coaaan menghampiri, berbagai masalah muncul silih berganti tiada henti dan aku sadar, dari situ aku tahu bahwa sebenarnya aku membutuhkannya tak perduli ada sosok-sosok lain yang datang.
Sebenarnya jika berbicara mengenai sakit, perasaan dan rindu, hati yang kecil inipun masih menyimpan rasa sakit itu, melihat ketidak adilan yang diperlakukanya, namun sesungguhnya ia tidak tegantikan, ia masih disini.. aku tahu ia masih didekatku dan aku mengerti direlung hatinya ia merindukanku aku tahu.
Tulisan ini teruntuk dirinya, ku buat dengan setulus hatiini.untuknya..